SEKAPUR SIRIH

     Layaknya seorang Saudagar Muslim yang sedang menikmati keindahan sebuah Masjid Agung, dalam tangisnya ia bersyukur atas kesejahteraan dan nikmat yang melimpah, dengan termenung beliau ingin menggapai keindahannya untuk persiapan hari akhir. Bismillahirrohmaanirrohim diucapkannya sepanjang jalan agar dirinya diridhoi oleh-Nya sebagai musafir yang berkeinginan menggapai keindahan syurga bekal Robnya kelak.
    Sungguhpun fakta itu ada karena ada maya, Musafir pun tersentuh Makhluk ciptaan Allah yang membawa najis, dalam  nuraninya Sang Saudagar merasa kecewa, ia berfikir gundah-gelisah. beliau berkata-kata dalam hatinya .....kenapa dari rumahku yang jauh lebih megah kulihat begitu indah Masjid ini hingga begitu bangga aku menikmatinya karena kutahu banyak sudah aktifitas yang telah saya lakukan, tapi kini.... kini aku begitu hampa disini .....ini .....ini..... ini bukan masalahku ......ini hanyalah suatu hal yang tak perlu terjadi pada diriku, aku baru turun dari mobil yang kubanggakan, sopirku pun sangat senang meninggalkanku, orang bodohpun mengerti  tidak perlu  membawa ponsel ke masjid ...kenapa....kenapa...kenapa....... hewan itu apa......
    Sejenak Sang Saudagar ingin pulang, sejenak beliau ingin meneruskan hajatnya, sejenak ia ingin menunda hajatnya, disadarinya dirinya sudah terlalu lama termenung, ditatapinya satu per satu anak yatim dan piatu dihadapannya itu yang tak henti-hentinya meminta santunan. lalu Saudagar pun berjalan lemas meninggalkan sepatu kulitnya yang telah kotor ...kalau mau ambil-ambillah... yang penting jangan minta duit ....aku lagi kecewa...., ditapakinya kerikil itu satu persatu menuju kamar mandi, ditutupinya badannya yang tersentuh najis dengan menjinjit gaunnya, hatinya tak faham apa yang harus dilakukan. Masjid....masjid.....ini hanyalah sebuah masjid.... apa yang dapat kulakukan  disini gak mungkin semua yang kuperlukan ada disini, semuanya begitu standar, kutahu  tak ada fasilitas yang kubutuhkan, ..........begitu dia berkata-kata.......
    Sesampainya di kamar mandi dilihatnya peralatan mandi yang sudah tersusun rapih tanpa sikat gigi, dengan mengucap alhamdulillah cepat-cepat beliau menyingkirkan hadats besarnya, lagi..... beliau tertegun karena beliau hanya mengenakan handuk yang bukan miliknya. Lalu ia pun keluar untuk mengambil air wudhu, Subhanallah, ini anak siapa...., mau ngapain...., jangan-jangan ini handuk dia..., kenapa dia mengusung-mengusungkan siwak yang masih natural itu tanpa sepatah katapun, ....dan Saudagarpun berkata “Tolong... ridhoi saja perbuatan saya, .....saya pusing melihat kamu, ....terima kasih” lalu anak itupun pergi dengan kecewa, Sang Saudagarpun baru sadar kalau ia hanya seorang yatim yang gagu.
    Selesainya mengambil air wudhu Sang Saudagar memasuki Masjid, diraihnya cepat-cepat sarung dan sajadah itu, dikenakannya pakaian itu dengan rapih, hatta beliau bersyukur atas kemudahannya itu, lalu diambilnya tasbih itu, dibacanya Al-Qur’an itu dengan merdu, lalu ia pun berpulang, ....dengan ramah beliau salami semua orang disekelilingnya sambil memegang Siwak  bermerk  ZakirE.
    Kini ia termenung lagi di beranda Masjid melihat sepatunya yang sudah bersih tersemir berjejer rapih, dipandanginya rumah yang megah itu, dalam benaknya berkata-kata  ....kini aku begitu bangga dan senang melihat rumah yang kubanggakan meski sejujurnya saat ini hatiku serasa sangat kecil.... aku harus pulang karena kutahu tamu besar sedang menunggu  ....tapi aku masih suka disini ....tapi aku harus pulang .......tapi aku masih suka disini, .....aku belum mengerti, lalu Sang Saudagarpun berpulang, ditengoknya anak-anak kecil tadi sudah tiada, kini beliau sadar kalau anak tadi hanyalah seorang yatim/piatu yang kesehariannya menjaga keindahan syurga.
    Benar cerita ini hanya fiktif belaka.... Yakinlah dengan sikap Saudagar yang wajar menjadi realitas....  mungkinkah Sang Saudagar menemukan pemilik sabun dan tukang semir lagi.... atau justru akan tersenyum lebar meninggalkan mereka dengan ucapan terima kasih yang menyenangkan hatinya....  atau hanya berniat kelak selalu membantu anak yatim lagi setelah mendapat project lebih besar lagi....